Imaginary Friend

Blog berisi review makeup & skin care dan juga pengalaman traveling ke Jepang, Singapore, dll.

Finally arrived at Kansai International Airport, kalau gak salah sekitar pukul 8 pagi waktu Jepang. Aku naik pesawat Air Asia Fly-Thru Service dari Jakarta ke Kansai-Osaka via transit di Kuala Lumpur (transit cuma sejam akhirnya sambil lari pas transfer pesawat Air Asia X). Ini dia cerita hari pertama jalan-jalan ke Jepang di Osaka.

Tsutenkaku Tower dekat Shinsekai, Osaka


Waktu ngantri di imigrasi sempet deg-degan gara-gara baca di forum traveler kalau orang Indonesia banyak yang dideportasi. Makanya aku siapin print semua dokumen seperti tiket pulang, booking hotel & airbnb, booking willer bus ke Tokyo, dll. Sama petugas imigrasi diminta kasih lihat kertas print yang aku pegang, dia gak bilang or nanya apa-apa cuma tangannya gerak minta gitu. Akhirnya aku kasih aja booking hotel sama tiket pulang. Anyway, di bandara Kansai pengumumannya pakai bahsa Jepang semua. Terus sebelum ke petugas imigrasi, passport kita di-scan dulu di mesin, dicek sidik jari dan difoto juga.

Suasana sunrise (matahari terbit) di Osaka, bagus banget ya!
Lolos dari imigrasi duduk-duduk dulu istirahat terus mampir ke toilet, nah ini yang paling ditunggu, sering liat foto dan video toilet Jepang yang banyak tombolnya, akhirnya nyobain juga. Seru lho! Biliknya luas terus ada suara penyamar jadi kalo berisik di toilet gak kedengeran suaranya, ada juga 2 tombol air untuk cebok (bidet untuk perempuan).

Di Kansai Tourist Information Center banyak merchandise Kumamon dijual, lucu ya!
Di bandara (Kansai Tourist Information Center), aku dan teman-teman beli Hankyu Tourist Pass (jadi cukup bayar sekali bebas naik bus dan kereta khusus Hankyu line). Setelah keluar bandara, kami beli ICOCA, semacam kartu flazz BCA kalau di Indonesia. Ini bisa dipakai untuk naik kereta & bus juga. Kartu ICOCA dipakai kalau mau ke daerah yang tidak dijangkau oleh Hankyu Tourist Pass. ICOCA card harganya 1000‎¥ isinya 500 ‎¥, sedangkan Hankyu Tourist Pass harganya 800 ‎¥ untuk 1 hari, 2 hari harganya 1400 ‎¥.

Please excuse my no makeup face, seneng banget pas keluar Kansai Airport ngeliat suasana di Jepang


Tourist dari Indonesia banyaknya hanya tahu JR Pass, padahal banyak pilihan tourist pass lainnya yang jauh lebih murah, jadi rajin-rajin research aja :)

Baca juga Persiapan jalan-jalan ke Jepang

Tujuan pertama adalah check in Hotel, di Osaka aku menginap 3 hari di Diamond Hotel. Perjalanan dari airport ke hotel memakan waktu sekitar setengah jam naik kereta. Kereta di Osaka suasananya sangat berbeda dengan di Tokyo. Kalau di Osaka bukan jam sibuk atau rush hour, keretanya sepi, tapi di Tokyo kereta gak pernah sepi lho! Anyway, pemandangan di luarnya ada laut lho, bagus banget. Nanti lihat di VLOG ya!

Suasana di dalam kereta menuju hotel (foto credit: Finda)

Kalau dilihat di website,  Diamond Hotel sepertinya sempit dan gak nyaman, namun karena aku lebih memilih pakai uang untuk belanja daripada bayar hotel yang mahal, akhirnya book juga 1 kamar untuk 2 orang.

Ini dia kamar Diamond Hotel, kecil banget kan, tapi muat kok untuk 2 orang bongkar koper, nyaman pula

Ternyata memang kecil, tapi ada kulkas kecil dan tv juga lho, plus kipas angin, padahal ada AC-nya juga. Walaupun sempit tapi nyaman banget dan pastinya bersih. Toilet dan kamar mandinya terpisah dan keduanya pun bersih.

Ekspresi waktu kabarin keluarga di rumah kalau kondisi sehat sampai Hotel di Osaka :)
 
Setelah check in dan ganti baju, kami pun lanjut jalan-jalan di Osaka. Hari pertama, aku dan teman-teman langsung meluncur ke Shinsekai. Di sini banyak restauran yang unik-unik design-nya, banyak juga tempat pachinko dan belanja tentunya.


Aku beli beberapa kosmetik di drug store semacam Guardian gitu, tapi gak tau namanya apa. Oiya, di Jepang kalau belanja minimal 5000‎¥ di 1 toko di hari yang sama, bisa dapat tax free lho! Lumayan buat beli onigiri di kombini (mini market seperti Sevel dan Lawson).

Shinsekai, tempat yang bagus untuk foto-foto dan cari makan
Setelah asik foto-foto dan upload ke social media pastinya (internet aku pakai XL Pass 7 hari, cukup bayar 150.000 plus pulsa 50.000, internetan jadi lancar di Jepang), kami pun bergegas ke Dotonbori. Daerah ini wajib banget dikunjungi kalau ke Osaka. Di sini ada papan iklan Glico yang terkenal, selain itu penuh dengan makanan yang enak-enak dan bervariasi mulai dari sushi, ramen sampai takoyaki makanan khas osaka.



Yes, akhirnya aku pun nyobain takoyaki yang terkenal banget di Osaka. Rasanya memang beda banget dengan takoyaki ala ala di Jakarta. Takoyaki di Osaka rasanya pas digigit lumer di mulut, juicy gitu dan tako (gurita) nya besar potongannya. Harganya untuk yang isi 5 buah takoyaki 300¥, bisa makan berdua lho, soalnya gede bulatannya.

Yang jualan Takoyaki, beruntung gak banyak yanng antri

Dari Dotonbori, kami pun berjalan ke Shinsaibashi, di sini aku belanja beli faux leather jacket seharga 2000‎¥ doang! Nyesel banget gak belanja banyak di Osaka karena harga barang-barang lebih murah daripada di Tokyo. Sukajan, bomber jaket Jepang yang lagi hits banget, di Osaka harganya cuma 5000‎¥ -  7000‎¥, pas ke Tokyo gak ada sukajan yang harganya di bawah 10000‎¥. 

Shinsaibashi penuh dengan turis dan anak-anak muda Osaka

Setelah kenyang makan dan belanja, akhirnya kami pun kembali pulang ke hotel. Ketika keluar Dotonbori dan jalan ke arah stasiun, eh ketemu bapak-bapak bawa iguana. Lucu banget, iguana didandanin Halloween gitu, namanya Amazon!

Meet Amazon, lucu banget ya!
 

Sebelum kembali ke hotel, aku dan teman-teman mampir dulu ke supermarket namanya Super Tamade. Nah, yang paling aku suka dari Diamond Hotel itu dekat degan Super Tamade, super market yang menjual produk sehari-hari dengan harga sangat murah! Sushi isi 5 dibawah 200‎¥. Jadi kalau beli sarapan dan makan malam bisa di Super Tamade biar irit.

Super Tamade, suki dayo!
Ada cerita yang jadi pelajaran untuk aku dan kamu yang perempuan kalau lagi traveling nih. Jadi, kebetulan waktu ke super market ini aku barengan dengan teman yang perempuan semua. Terus setelah keluar dari supermarket ada 2 orang laki-laki Jepang yang sambil berlari manggil kami, karena kita sangka ada barang yang tertinggal di supermarket atau mungkin kasir salah hitung pembayaran, ya otomatis kami pun berenti dong. Nah, 2 orang laki-laki Jepang ini bicara dalam bahasa Inggris yang sangat minim. Mereka bilang sedang belajar bahasa Inggris dan cari teman untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Eh ujung-ujungnya mereka ngajakin makan malam bareng. Dari situ kami langsung curiga dan khawatir karena saat itu udah malam banget hampir tengah malam mungkin. Ya, dengan baik-baik kami tolak dong tawaran mereka. Yang seremnya nih, salah satu dari mereka tiba-tiba meluk temanku gitu, jadi saat salaman karena kita mau pamitan, eh tiba-tiba dipeluk gitu. Akhirnya jadi awkward banget situasi dan kami pun balik ke supermarket sambil hubungin teman laki-laki yang lagi di Hotel untuk minta dijemput. Setelah itu aku dan teman yang perempuan jadi gak berani malam-malam jalan sendiri tanpa ada teman yang laki-laki. Kalau pernah nonton film TAKEN pasti tahu kan resiko bepergian dan ketemu orang jahat gimana.



Jangan lupa nonton Vlog jalan-jalan ke Osaka, biar lebih mupeng ke Jepang, hehe :D
Anyway, di Super Tamade aku beli sarapan dan bekal untuk besoknya mau ke Universal Studio Japan. Pengeluaran di hari pertama sudah sekitar 10000‎¥ dipakai beli ICOCA & Hankyu pass, makan dan belanja.
Wefie di depan Hogwarts Express!
Next, pengalaman seru di Universal Studio Japan, tungguin ya postingya!


Disclaimer

I personally tested every product and give my very honest opinion based on my personal experienced. I put additional disclaimer in each sponsored post.

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib